Yerusalem (ANTARA News) - Israel pada Jumat mengadakan apa yang disebut rencana uji coba sistem tenaga penggerak roket pada kekuatan militernya di pantai Laut Tengah.

Media Israel, mengutip pernyataan analis, mengatakan tes menampilkan versi misil balistik Jericho dengan jarak kurang 5.000 kilometer atau 3.100 mil, mudah untuk memukul musuh bebuyutannya, Iran.

"Pagi ini, Israel melakukan uji coba peluncuran sistem tenaga penggerak roket dari basis Palmachim," kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan singkatnya.

"Pra rencana jadwal uji coba dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Israel dan dilakukan seperti yang diharapkan," katanya tanpa mengelaborasi.

Pada Januari 2008, Israel sukses melakukan uji coba sebuah misil balistik jarak jauh, sehari setelah peringatan "semua pilihan" yang terbuka untuk mencegah Iran memperoleh senjata atom.

Jericho, rudal darat Israel dipercaya mampu membawa hulu ledak nuklir, kimia atau biologi.

Israel terakhir diyakini telah menguji sistem tenaga penggerak pada November 2011.

Israel dan pemerintah barat takut program nuklir Iran yang mampu mengendalikan senjata atom.

Iran menyangkal ambisi dan bersikeras program nuklirnya untuk tujuan pembangkit tenaga dan kesehatan.

Israel secara luas dianggap satu-satunya negara di timur tengah jika mendeklarasikan kekuatan nuklir dengen 200 hulu ledak.

Uji coba itu muncul dari radio publik Israel yang mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Yair Lapid bertemu pejabat pertahanan pada Jumat untuk mendiskusikan pemotongan anggaran yang diusulkan untuk pasukan konvensional.

Laporan mengatakan sebagian pemotongan dari anggaran pemerintah, direncanakan untuk pengurangan jumlah tank, kapal dan pesawat, serta pemecatan ribuan prajurit karir selama tahun depan.

Radio mengatakan bahwa Netanyahu belum memberikan persetujuan, demikian AFP.

(I028/M014)